PERANAN
ISTRI PRAJURIT UNTUK MENCIPTAKAN KELUARGA YANG BERAKHLAK MULIA
|
Rita Rochajatin, Spd |
Persit
adalah sebuah organisasi sebagai wadah untuk mengembangkan cita - cita istri
anggota Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) Angkatan Darat. Perjuanagn Persit
Kartika Chandra Kirana laksana sinar Hyang Kartika dan Hyang Chandra yang
menerangi, menghiasi angkasa dan menyinari kehidupan serta memberikan petunjuk
alami kepada umat manusia. Oleh sebab itu Persit Kartika Chandra Kirana
berkewajiban menempa para anggota menjadi insane yang berguna bagi keluarga dan
TNI Angkatan Darat khususnya, Negara dan bangsa pada umumnya serta dalam
melaksanakan tugas selalu berpedoman pada kebajikan dan kebenaran. Istri
prajurit TNI Angkatan Darat mutlak tidak dapat dipisahkan dari TNI Angkatan
Darat, baik dalam melaksanakan tugas organisasi maupun dalam kehidupan pribadi.
Oleh karena itu istri prajurit TNI Angkatan Darat harus membantu TNI Angkatan
Darat dalam mensukseskan tugasnya baik sebagai kekuatan pertahanan keamanan
maupun sebagai komponen pembangunan bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa
Indonesia. Di Zaman Era Globalisasi ini istri prajurit harus lebih dewasa dalam
menyikapi situasi dan kemajuan tekhnologi. Sesuai dengan kepanjangan dari kata
“ PRAJURIT “ adalah Prasojo Jujur Irit. Dari arti kata tersebut dapat kita
jabarkan bahwa kehidupan sehari-hari seorang prajurit adalah mengedepankan
tanggung jawab, kejujuran serta tidak bergaya hidup mewah.Untuk itu kita
sebagai seorang istri prajurit harus pandai-pandai menjaga sikap, tingkah laku
serta mengatur keuangan keluarga. Seorang istri prajurit harus bisa menanamkan
jiwa kepemimpinan kepada anak-anaknya. Yang paling utama bagi istri prajurit
adalah selalu mendampingi suami baik dalam suka maupun duka. Setiap suami
sangat terbantu dengan pendampingan seorang istri sehingga dapat memperkuat
Moril seorang suami dalam menjalankan tugasnya, oleh karena itu seorang istri
harus bisa menciptakan suatu kebersamaan denga suami. Hal itulah yang membantu
seorang prajurit sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Seorang
istri prajurit harus selalu siap apabila suami ditugaskan di mana saja dan
kapan saja. Dibentuknya organisasi PERSIT sangan membantu para istri prajurit
dalam membentuk kepribadian yang tegar dan tabah. Dari organisasi PERSIT kita
mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu yang berguna baik untuk kelurga dan
masyarakat sekitar.Kita dapat merasakan rasa senasib dan sepenanggungan sesama
anggota PERSIT seperti yang dirasakan para prajurit di medan tugas. Sebagai
seorang istri prajurit kita harus berwawasan luas, senantiasa mengembangkan
kemampuan diri dan mengimbangi kemajuan suami. Istri selain sebagai pendamping
suami adalah seorang ibu dan ibu adalah salah seorang tokoh sentral dalam
keluarganya. Karena itu seorang ibu yang memiliki pendidikan cukup, dapat
membina dan membawa keluarganya dengan baik. Untuk itulah mengapa dalam
organisasi PERSIT diadakan beebagai kegiatan positif yang dapat meningkatkan
kemampuan intelektual motorik istri prajurit. Seorang istri prajurit boleh
berkarir akan tetapi harus tetap berkomitmen pada tugas pokok Persit Kartika
Chandra Kirana diantaranya membina keluarga, termasuk kesejahteraan moril dan
materiil sehingga berpengaruh positif terhadap keberhasilan tugas prajurit.
Dalam ajaran agama Islam ada hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang
istri untuk suaminya, yaitu usaha seorang istri untuk melaksanakan kewajibannya
dalam memenuhi hak-hak suaminya dengan baik. Karena apabila hak-hak dan
kewajiban dilaksanakan dengan baik dan tepat maka akan tercapai keharmonisan
antara suami dan istri yang pada akhirnya berimbas pada kebahagiaan seluruh
keluarga. “ Wanita adalah tiang Negara “. Apabila wanita dalam suatu Negara itu
baik moralitasnya, kecerdasannya dan spiritualnya, maka kokohlah Negara
tersebut.. Sebaliknya, jika wanitanya buruk, maka hancurlah Negara tersebut “
(Adegium Kohati ). Ketentraman rumah tangga terletak pada kesholehan seorang
istri, apabila Istri memiliki kepribadian yang baik maka insyaallah baiklah
rumah tangganya sebaliknya istri yang berkepribadian buruk dapat menghancurkan
rumah tangganya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar menjadi istri yang
baik adalah sebagai berikut : 1. Wajib taat pada suami ( bukan untuk hal-hal
maksiat ) Syaikh Abdul Muta’al Al-Jabiri berkata : Seorang wanita yang tidak
taat kepada suaminya akan mendapat kesulitan dan ditimpa cobaan besar. Setiap
kali ketaatan wanita kepada suaminya bertambah, bertambahlah pula cinta dan
keharmonisan antara keduanya, dan kondisi yang baik tersebut akan berpengaruh
positif pada diri anaka-anak mereka . Sedang akhlak yang baik dan kokoh, akan
menjadi harta yang tak ternilai yang bisa diwarisi oleh anak-anak mereka.” 2.
Tinggal di tempat suami. Allah telah mewajibkan seorang suami untuk menyediakan
tempat tinggal bagi istrinya, dan istri harus mau menerima dan mengikuti
suaminya tersebut.Seorang istri harus selalu berada di samping suami. 3.
Berpuasa sunah seizin suami Al-Hafid menceritakan: “ Dalam hadits dikatakan
bahwa hak suami bagi istri lebih ditekankan daripada ibadah sunnah, sebab
memenuhi hak suami adalah wajib. Sedang mendahulukan yang wajib lebih utama
daripada yang nafilah. 4. Seseorang masuk rumah seizin suami. Apabila suami
tidak di rumah sorang istri tidak diperbolehkan menerima tamu. Seperti sabda
Rasulullah saw: “ Tidak dihalalkan seorang wanita berpuasa saat suaminya berada
di rumah, dan tidak boleh mengizinkan seseorang masuk ke rumah, kecuali
seizinnya.” 5. Keluar rumah seizin suami. Seorang suami berhak melarang
istrinya keluar rumah. Namun demikian , seorang suami tidak boleh semena-mena
melarang istrinya sehingga istrinya tidak melakukan hal-hal yang dilarang
agama. 6. Menjaga harta suami. Seorang istri harus bisa menjaga harta suaminya
yaitu tidak menuntut di luar keperluan dan kemampuan suami, sebab yang denikian
itu akan menyulitkan suami. Oleh karena itu seorang istri harus sederhana dan
ikhlas dalam menerima rizki yang dilimpahkan ALLAH kepadanya. 7. Selalu
bersyukur dan berdoa. Seorang suami mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari . Oleh karena itu sudah selayaknya istri
bersyukur, berterima kasih kepada suami dan selalu berdoa kepada ALLAH, semoga
ALLAH membalas segala pengorbanan suaminya, melindungi dan menolongnya di dunia
dan akhirat. 8. Mengatur rumah dan keperluan rumah tangga. Seorang istri harus
berusaha menciptakan suasana dan kondisi yang baik, sehingga suami dapat
melaksanakan kewajiban agama dan kewajiban dunianya dengan baik pula. Jangan
sampai seorang suami pulang dari kerja mendapatkan rumahnya dalam keadaan tidak
sebagaimana yang diharapkan. 9. Berlaku baik terhadap keluarga suami. Untuk
menyenangkan suami, seorang istri harus menghormati ayah dan ibu suaminya,
berterima kasih kepada mereka yang berkenan memberi izin untuk menikah dengan
anaknya. 10. Menyusui, mengasuh, dan mendidik anak-anak. Wajib bagi seorang
istri mengasuh sendiri anak-anaknya dan memberikan yang terbaik untuk mereka,
mengajari mereka kebersihan, akhlak, kesucian dan kebaikan agar kelak mereka
berkembang menjadi orang-orang yang berguna. 11. Menjaga panca indra dan
perasaannya. Wajib bagi seorang istri untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan
dan melegakan hati suami, dan tidak melakukan hal-hal yang mengganggu suami,
apalagi hingga membantah. 12. Berhias untuk suami. Seorang istri harus sadar
bahwa bersolek dan berhias untuk suaminya adalah satu hal yang tidak bisa
diabaikan. Oleh karena itu seorang istri perlu memperhatikan penampilan dan
menunjukkan perasaan bahagianya di depan suami sehingga suami tidak
memperhatikan orang lain di luar rumah. 13. Tidak membuka rahasia suami. Hal
ini harus diperhatikan betul-betul karena wanita paling mudah menggunjing
apabila sudah bertemu dengan teman bicaranya. Tanpa disadari yang dikeluarkan
adalah kejelekan suaminya.Oleh karena itu seorang istri harus pandai-pandai
mejaga rahasia suami. Kita sebagai istri prajurit harus paham dan dapat
melaksanakan kewajiban-kewajiban tersebut dengan baik, seorang prajurit tidak
hanya bertugas dalam satu tempat saja tetapi bisa bertugas di tempat lain,
sehingga pada saat suami di medan tugas kita bisa menjaga kepercayaan dan
selalu berdo’a untuk keselamatan suami. Menjalani bahtera rumah tangga bagaikan
mengemudikan sebuah kapal di tengah lautan. Terkadang ada badai yang bisa
menerjang kapal sehingga membuat kapal pecah dan terapung-apung di tengah laut.
Dalam mendidik anak bagaikan melukis di atas kertas putih. Lukisan yang ada di
kertas merupakan perwujudan dari kita mendidik anak-anak kita. Baik buruknya
anak tergantung dari didikan yang kita berikan sejak berada dalam kandungan.
Ada beberapa langkah yang perlu kita perhatikan apabila terjadi perselisihan
dengan suami yaitu : 1. Taqwa kepada Allah swt. Seorang istri harus tetap
bertaqwa kepada Allah di dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
suami. 2. Ingat mati. Seorang istri harus menyadari bahwa suatu saat akan
berpisah dengan suaminya apabila ajal sudah menjemput. Untuk itu harus dijaga
agar akhir dari segala ucapan dan perbuatan seorang istri terutama kepada
suaminya adalah baik. 3. Saling memberi ampun/maaf. Sifat-sifat yang ada pada
manusia adalah banyak keliru dan sering berbuat salah. Oleh karena itu diantara
suami dan istri harus saling memberi maaf. 4. Tidak tergesa-gesa dan bijaksana.
Seorang istri hendaknya mampu memadamkan fitnah dalam rumah tangga dengan air
ketenangan dan kebijaksanaan. 5. Lidah yang terjaga. Pembicaraan yang paling
jelek adalah busuknya perkataan, dusta dan ghibah, untuk itu istri harus pandai
menjaga ucapannya. 6. Mampu meluruskan keruwetan. Kemampuan meluruskan
keruwetan amat perlu yaitu untuk membantu mengatasi kesulitan dalam rumah
tangga. 7. Bersandar kepada Allah dengan doa. Agar Allah menjauhkan istri dan
suami dari setan serta membantu memecahkan perselisihan maka senantiasa
bersandar dan berdoa kepada Allah. Apabila seorang istri prajurit melaksanakan
pola hidup sesuai dengan ajaran agama maka suami akan merasa tenang dan tentram
selama bertugas. Yang perlu diingat sebagai seorang wanita “ JANGAN JADI MAWAR
PENGHIAS TAMAN TAPI JADILAH MELATI PAGAR BANGSA “.