Halaman

Jumat, 19 Mei 2017

PERAN ISTRI MASA KINI SEBAGAI PENDAMPING PRAJURIT TNI

By: Ny. Iing Adi Ilham Anggota Persit KCK Daerah XII/Tanjungpura
 
Merupakan suatu kutipan kecil yang maknanya sangat luar biasa apabila kita benar-benar memahaminya secara mendalam. Seringkali kita temui di dalam kehidupan nyata bahwasannya seorang lelaki yang kehidupannya sukses tidak lepas dari andil maupun peran serta seorang wanita yang sangat luar biasa sebagai pendamping hidupnya.Layaknya mahluk sosial biasa, kita pasti  akan melalui fase rumah tangga di dalam siklus kehidupan ini, dimana seorang lelaki akan memilih wanita sebagai pendamping hidupnya sedangkan seorang wanita akan menentukan lelaki pilihannya yang akan menjadi tulang punggung di dalam keluarganya kelak.
Merupakan suatu kebahagiaan maupun kebanggaaan tersendiri bagi seorang wanita apabila dapat menjadi pendamping hidup seorang prajurit TNI yang sepenuhnya mendedikasikan dirinya demi tegaknya merah putih serta utuhnya NKRI. Namun dibalik kebahagian dan kebanggaan tersebut terkandung makna maupun tanggung jawab yang luar biasa besar apabila dibandingkan dengan ibu rumah tangga biasa. Hal ini disebabkan setelah menyatakan diri bersedia untuk dipersunting secara resmi oleh seorang prajurit TNI aktif maka otomatis pada saat itu juga seorang wanita tersebut akan menjadi anggota Persit Kartika Chandra Kirana, dimana salah satu tugas pokoknya adalah sebagai motivator suami dalam menjalani kehidupannya sebagai prajurit TNI dalam menghadapi tugas Negara.
Perlu dipahami sebagai seorang prajurit TNI bahwa “Tour of duty” suami adalah suatu hal yang biasa. Hal tersebut bukanlah merupakan suatu resiko yang menakutkan, apabila ada yang masih beranggapan seperti itu maka segera ubahlah Mind Set tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri didalam mengarungi kehidupan sosial keluarga besar TNI.
Sebagai seorang anggota Persit Kartika Chandra Kirana, banyak hal yang dapat diperankan untuk memotivasi suami didalam menjalankan tugas pokok keseharian pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Adapun peran yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
  1. Selalu Berkreasi dan Berinovasi.
Kreatifitas dan inovasi seorang istri prajurit TNI sekaligus anggota Persit Kartika Chandra Kirana sangatlah diperlukan dalam mendukung terlaksananya tugas pokok suami. Kreasi serta inovasi yang tercipta dapat mengembangkan potensi  yang selama ini terpendam didalam diri sendiri. Salah satu metodenya adalah dengan cara membuka dan menambah wawasan melalui berbagai media seperti tabloid, majalah, internet, televisi dll. Dengan berbekal wawasan, pengetahuan serta kemampuan dasar yang didapat tersebut, cobalah untuk sharing dengan anggota persit KCK lainnya sehingga dapat Saling melengkapi satu sama lainnya dan mampu menciptakan suatu inovasi baru yang menghasilkan kreatifitas murni dari hasil pemikiran para istri prajurit sekalian dalam menunjang terlaksananya tugas pokok suami, baik yang sedang bertugas di dalam negeri maupun di luar negeri.
  1. Bijaksana Dalam Menyikapi Suatu Masalah.
Masalah merupakan suatu hal yang tidak dapat terpisahkan dalam dinamika kehidupan manusia, masalah selalu datang dan pergi silih berganti  layaknya siang dan malam. Tak terkecuali bagi seorang istri prajurit TNI pun pasti mempunyai suatu masalah, baik yang datangnya dari internal maupun ekstrenal.  Menyadari hal tersebut, demi menunjang karier serta sebagai motivator suami, seorang istri haruslah memiliki sikap dan pemikiran yang dapat dengan segera menyelesaikan permasalahan, hindari emosi serta pengambilan keputusan sepihak. Pelajari sebab maupun akibat dari permasalahan yang terjadi, jangan hanya melihat akibatnya saja dari satu sisi, tetapi harus dipertimbangkan juga sebab terjadinya, jangan hanya melihat akibatnya saja dari satu sisi, tetapi harus dipertimbangkan juga sebab terjadinya permasalahan tersebut dari perspektif yang lain. Diyakini dengan mengambil langkah tersebut sebagai dasar bertindak, maka akan tercipta suatu keputusan bijaksana dan adil dalam menyelesaikan suatu permasalahan yang terjadi.
  1. Selalu Berpikir Positif.
“tak ada gading yang tak retak” peribahasa itulah yang mengilhami bahwa setiap manusia pasti memiliki kelebihan maupun kekurangan didalam kehidupannya. Implikasi kehidupan sehari hari bahwa setiap makhluk sosial yang berinteraksi pasti akan memiliki suatu keterkaitan emosional baik yang bersifat positif maupun negatif. Demi menciptakan sinergitas yang harmonis positif antara sesama anggota Persit Kartika Chandra Kirana maupun prajurit TNI nya sendiri, maka dari pada itu dibutuhkan suatu pemikiran yang positif dapat menghasilkan energi positif baik dalam hubungan suami istri, keluarga dan pekerjaan. Norman Vincent Peale, seorang pengajar positif behavior menyatakan “You are what you think and get what you think”. Orang yang berpikir positif akan mendapat kan energi positif yang akan membantu hidup, pekerjaan, pernikahan dan masa depannya sendiri. Oleh karena itu budayakanlah selalu berpikir positif terhadap sesama, terlepas dari segala kekurangan yang dimiliki oleh setiap manusia.
  1. Pandai Bersosialisasi.
Kehidupan sosial yang dijalani oleh seorang istri prajurit TNI sangatlah berbeda dengan ibu rumah tangga biasa. Hal ini dikarenakan dinamika tugas prajurit TNI yang tinggi sehingga mau tidak mau istri harus mengikuti perkembangan tersebut. Hal ini berimplikasi pada kehidupan sosial seorang istri prajurit dikarenakan harus mengikuti serta mendampingi kemananpun suami berdinas. Menyikapi hal tersebut seorang istri prajurit haruslah memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi serta harus pandai bersosialisasi dengan lingkungan yang baru dimanapun berada dalam waktu singkat, mengingat peran istri dalam mendukung karier suami sangatlah besar, utamanya dalam membina kehidupan sosial dengan sesama istri prajurit maupun dengan prajurit lainnya. Selain itu di zaman digital ini, bersosialisasi menggunakan media sosial seakan menjadi bagian hidup yang tak terlepaskan dari diri kita, hal ini terjadi karena ditunjang dengan perangkat komunikasi yang semakin hari makin berkembang,  Kapan dan kemana pun kita pergi, dengan mudahnya kita mengakses sosial media, baik berupa  Facebook, Twitter, Linked in, Instagram, dan beberapa media sosial lainnya. Sebagai seorang Persit kita harus  bijak dalam memanfaatkan media sosial agar  membawa kita kepada hal yang positif. Seperti dapat memperluas pengetahuan, menambah teman tentunya teman yang baik untuk saling bertukar pikiran, saling bertukar pengalaman baik melalui tulisan maupun foto postingan, saling bertukar informasi dan beberapa hal positif lainnya. Namun jika sebaliknya, kita kurang bijak dalam memanfaatkan media sosial tersebut kita akan terjerumus kepada hal yang negatif yang pada akhirnya akan mempengaruhi  pelaksanaan tugas suami sebagai seorang prajurit.
  1. Pribadi Yang Mandiri.
Kemandirian merupakan sifat dasar yang harus dimiliki seorang istri prajurit TNI. Dengan dinamika kegiatan suami yang cukup tinggi, seorang istri dituntut untuk dapat melaksanakan tugas kesehariannya sebagai seorang  istri, ibu rumah tangga maupun anggota Persit Kartika Chandra Kirana secara mandiri. Berbekal kemandirian tersebut, hendaknya senantiasa istri prajurit mengaplikasikan didalam kehidupan sehari-hari, sehingga apabila suatu saat seorang istri prajurit TNI harus meninggalkan keluarga demi menjalankan perintah negara maka istri yang ditinggalkan mampu survive dengan segala Resources yang ada. Dengan demikian peran istri dalam hal kemandirian dapat meringankan beban suami selama melaksanakan tugas yang diemban meskipun terpisah jarak dan waktu.
Berdasarkan uraian secara singkat diatas mengenai  peran istri prajurit, dapat dipahami dan dimengerti pentingnya peran-peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam mendukung serta memotivasi suami dalam menghadapi segala tantangan tugas yang dihadapi, baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang. Aplikasi peran-peran tersebut dalam kehidupan sehari-hari tatkala suami berdinas dimanapun juga. Pada dasarnya segala kebaikan akan mendatangkan manfaat yang positif baik bagi diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu budayakan berbuat kebaikan secara ikhlas dimanapun dan kapanpun berada tanpa mengharap pamrih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar