Halaman

Jumat, 14 September 2018

Babinsa Koramil 0804/10 Kawedanan Hadiri Pengajian Menyambut Tahun Baru Islam 1440 H


Kawedanan. Peringatan 1 Muharram merupakan Tahun Baru Islam yang merupakan peristiwa bersejarah umat Islam yang selalu diperingati setiap tahun sebagai hari besar permulaan tahun menurut perhitungan bulan Islam.

Adapun yang menjadi titik balik atau tolak ukur diberlakukannya peringatan 1 muharram sebagai tahun baru islam adalah merujuk kepada perjalanan Rasululloh Muhammad SAW ketika melakukan Hijrah dari kota Mekkah ke Madinah sesuai perintah Allah SWT. Dalam Rangka Peringatan Tahun Baru 1440 Hijriah, Desa Selorejo Kecamatan Kawedanan menggelar Pengajian Umum yang menghadirkan Penceramah KH. Mashudi dari Kabupaten Kediri. Dengan Tema "Dengan Semangat ke Islaman menuju kemaslahatan dan Kedamaian Umat"


Acara Pengajian di Desa Selorejo dihadiri Camat Kawedanan yang diwakili oleh Sekcam Bpk Suparlan S.sos, Danramil 10 Kawedanan yang diwakili oleh Babinsa Desa Selorejo (Serda Putu), Kapolsek Kawedanan yang diwakili oleh Babinkamtibmas (Bripka Ari), Kepala Desa Selorejo (Bpk Jumadi), BPD Desa Selorejo, LPM Desa Selorejo, Toga,Tomas,Toda, serta Masyarakat Desa Selorejo kurang lebih 350 orang

Sambutan Kepala Desa Selorejo Jumadi Menyadari hakikat Tahun Baru Hijriyah, umat Islam sebagai umat terbaik dan sepatutnya menjadi suri tauladan yang baik kepada orang lain haruslah mempunyai cara dan sikap yang menjunjung tinggi ajaran wahyu dalam menyambut datangnya Tahun Baru Hijrah, agar dapat membedakan dengan cara dan adat orang lain.

Karena itu, sebagai ummat Islam, Ummat Nabi Muhammad SAW, sepatutnya kita menyambut pergantian Tahun Islam yang ditentukan oleh Allah sebagai Tahun yang dipakai dalam penentuan waktu dalam menjalankan Syariat Islam,”

Dalam ceramahnya KH Mashudi menyampaikan Pada awal tahun Hijriyah itulah permulaan fajar Islam mulai menyingsing dengan di awali dengan Hijrahnya Rasulullah SAW bersama para sabiqulan awwalun dari Kota Makkah ke Kota Madinah. Itulah tonggak sejarah Islam, Ummat Islam, dicanangkan ke seluruh dunia. Kedatangan tahun baru Islam agak sepi akibat begitu lama umat Islam terjajah dan terlalu membesar-besarkan penggunaan kalendar masehi dibandingkan Tahun Hijrah dalam kehidupan sehari-hari. Budaya ini menyebabkan umat Islam sendiri tidak ingat bulan-bulan dalam Islam kecuali Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah saja.
Inilah antara lain usaha besar kaum kafir merusak serta menjauhkan umat Islam dari ruh Islam, termasuk memastikan umat Islam tidak menghayati Tahun Hijrah dalam kehidupan. Agak jarang umat Islam mengucapkan selamat tahun baru, umat Islam sudah terjajah oleh budaya kuffar.

Mungkinkah umat Islam mampu memperkasai kembali penggunaan Tahun Baru Hijrah.“Jawabannya ada pada tindakan dan kesungguhan umat Islam dalam merealisasikannya. Jika dalam pemakaian tahun pun susah kita berhijrah maka mungkinkah kita mampu hijrah dari sistem jahiliah kepada sistem Islam,” ujarnya (Sri/R10)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar