Kawedanan. Peringatan 1 Muharram merupakan Tahun Baru Islam
yang merupakan peristiwa bersejarah umat Islam yang selalu diperingati setiap
tahun sebagai hari besar permulaan tahun menurut perhitungan bulan Islam.
Adapun yang menjadi titik balik
atau tolak ukur diberlakukannya peringatan 1 muharram sebagai tahun baru islam
adalah merujuk kepada perjalanan Rasululloh Muhammad SAW ketika melakukan
Hijrah dari kota Mekkah ke Madinah sesuai perintah Allah SWT. Dalam Rangka Peringatan Tahun Baru 1440 Hijriah,
Desa Selorejo Kecamatan Kawedanan menggelar Pengajian Umum yang menghadirkan
Penceramah KH. Mashudi dari Kabupaten Kediri. Dengan Tema "Dengan Semangat
ke Islaman menuju kemaslahatan dan Kedamaian Umat"
Acara Pengajian di Desa Selorejo dihadiri Camat Kawedanan yang diwakili
oleh Sekcam Bpk Suparlan S.sos, Danramil 10 Kawedanan yang diwakili oleh
Babinsa Desa Selorejo (Serda Putu), Kapolsek Kawedanan yang diwakili oleh
Babinkamtibmas (Bripka Ari), Kepala Desa Selorejo (Bpk Jumadi), BPD Desa
Selorejo, LPM Desa Selorejo, Toga,Tomas,Toda, serta Masyarakat Desa Selorejo
kurang lebih 350 orang
Sambutan Kepala Desa Selorejo Jumadi Menyadari hakikat Tahun Baru Hijriyah,
umat Islam sebagai umat terbaik dan sepatutnya menjadi suri tauladan yang baik
kepada orang lain haruslah mempunyai cara dan sikap yang menjunjung tinggi
ajaran wahyu dalam menyambut datangnya Tahun Baru Hijrah, agar dapat membedakan
dengan cara dan adat orang lain.
Karena itu, sebagai ummat Islam, Ummat Nabi Muhammad SAW,
sepatutnya kita menyambut pergantian Tahun Islam yang ditentukan oleh
Allah sebagai Tahun yang dipakai dalam penentuan waktu dalam menjalankan
Syariat Islam,”
Dalam ceramahnya KH Mashudi menyampaikan Pada awal tahun Hijriyah itulah
permulaan fajar Islam mulai menyingsing dengan di awali dengan Hijrahnya
Rasulullah SAW bersama para sabiqulan awwalun dari Kota Makkah ke Kota Madinah.
Itulah tonggak sejarah Islam, Ummat Islam, dicanangkan ke seluruh dunia. Kedatangan
tahun baru Islam agak sepi akibat begitu lama umat Islam terjajah dan terlalu
membesar-besarkan penggunaan kalendar masehi dibandingkan Tahun Hijrah dalam
kehidupan sehari-hari. Budaya ini menyebabkan umat Islam sendiri tidak ingat
bulan-bulan dalam Islam kecuali Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah saja.
Inilah antara lain usaha besar kaum kafir merusak serta menjauhkan umat
Islam dari ruh Islam, termasuk memastikan umat Islam tidak menghayati Tahun
Hijrah dalam kehidupan. Agak jarang umat Islam mengucapkan selamat tahun baru,
umat Islam sudah terjajah oleh budaya kuffar.
Mungkinkah umat Islam mampu memperkasai kembali penggunaan Tahun Baru
Hijrah.“Jawabannya ada pada tindakan dan kesungguhan umat Islam dalam
merealisasikannya. Jika dalam pemakaian tahun pun susah kita berhijrah maka
mungkinkah kita mampu hijrah dari sistem jahiliah kepada sistem Islam,” ujarnya
(Sri/R10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar