Magetan - Pondok Pesantren
Sabilil Muttaqien (PSM) merupakan salah satu Pondok Pesantren Salafiyah
yang cukup terkenal di karesidenan Madiun. Pondok pesantren ini terletak di
jantung kecamatan Takeran Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur, sekitar 16
kilometer dari arah Magetan dan sekitar 9 kilometer dari arah Madiun.
Pesantren Sabilil Muttaqien atau
yang dikenal dengan sebutan PSM hari Senin tgl 17 September 2018 telah
melaksanakan resepsi Hari Ulang Tahun PSM ke 75 yang bertempat di SMK 1 PSM
Kecamatan Kawedanan.
Dalam pelaksanaan Resepsi Ulang
Tahun PSM yang ke 75 dihadiri oleh Camat Kawedanan yang di wakili oleh Bpk
Sekcam Bpk Suparlan S.sos , Danramil 10 Kawedanan Kapten Caj Jemani , Kapolsek
Kawedanan yang di wakili oleh Aiptu Saleh , Sesepuh PSM Bpk H Sayid Abdulah ,
Ketua YPI PSM Cabang Kawedanan Bpk H M Taufik Karyadi , Kepala KUA Kecamatan
Kawedanan KH. Anwar, SAg, MAg , Kepala SMK PSM 1, Kepala SMK PSM 2 , Kepala TK
PSM 1 , Kepala TK PSM 2 dan Bapak dan Ibu guru serta Karyawan
Ketua Panitia Sunaryo S. Kom mengatakan
PSM sebagai lembaga Pendidikan turut menyiapkan generasi Bangsa ke depan dengan
meningkatkan Mutu dan Manajemen Pendidikan dari SMK PSM. SMK PSM menjadi salah
satu dari sekian sekolah kejuruan yang berada dibawah naungan PSM. Dengan
berbagai fasilitas yang ada, SMK PSM siap dan bisa bersaing dengan lulusan
sekolah lain.
Sementara itu Ketua YPI PSM
Cabang Kawedanan Drs H. M Taufik Karyadi mengingatkan kembali sejarah
berdirinya PSM, Umur pondok PSM sebenarnya sudah cukup tua, yakni di penghujung
tahun 1800an. Pondok pesantren ini mulanya dirintis oleh Kyai Hasan Ulama dan
dibantu oleh rekannya, Kyai Muhammad Ilyas pada tahun 1303 Hijriyah, atau
sekitar tahun 1880 M. Mereka berdua adalah tokoh pemuka agama sekaligus ulama
sufiyah yang sangat disegani oleh masyarakat di daerahnya pada waktu itu, yakni
di Takeran.
Sebelumnya, Kyai Hasan Ulama
adalah pengikut setia Pangeran Diponegoro yang ketika itu terjadi peperangan
melawan pasukan VOC. Kyai Khalifah (pangeran Kertapati), yakni ayahanda dari
kyai Hasan Ulama turut dalam peperangan tersebut. Sedangkan beliau sendiri
melarikan diri ke arah timur menuju daerah yang bernama Takeran. Sebelum tiba
di Takeran, mereka sempat membangun semacam langgar di daerah Tegalrejo
Ponorogo. Sesampainya di Takeran, mereka membangun sebuah pondok yang diberi
nama pondok Takeran, yakni cikal bakal pondok PSM. (R 10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar